Miyadi (Ketua TS Hudanoor): Antisipasi Kecurangan, Saksi Harus Jeli

Dihadapan 2.000 lebih kader HUDANOOR Singgahan itu, M. Miyadi menjelaskan, pada 2006 lalu pasangan Noor Nahar-Teguh Prabowo (Non Stop) yang menjadi lawan pasangan Haeny- Lilik Soehardjono (Hely) tidak kalah dalam pertarungan pilbup itu, namun, dikalahkan oleh sistem yang dibangun penyelenggara pilkada untuk kemenangan pasangan tertentu. “Kami tidak kalah, tapi, dikalahkan,” ujar Miyadi dengan lantang yang saat itu menjabat Sekretaris Pemenangan Pasangan NonStop.
Pada 2006 lalu, lanjut Miyadi, penghitungan cepat yang dilakukan oleh KPUk pada mulanya dimenangkan oleh pasangan NonStop. Tapi, penghitungan itu dihentikan dan setelah penghitungan dimulai lagi pasangan NonStop kalah dengan pasangan Hely. “Kekalahan pasangan NonStop itu setelah hasil pemilihan di wilayah selatan dihitung dan menjadi pendulang suara Hely,” tegasnya.
Sekarang ini kondisinya sudah berbeda, wilayah Tuban selatan, termasuki Singgahan bukan lagi menjadi milik Haeny yang kembali mencalonkan sebagai wakil bupati berpasangan dengan Kristiawan sebagai calonj bupati. “Saya yakin psangan HUDANOOR dapat memenangkan coblosan pada 1 Maret menhdatang, termasuk di wilayah Kecamatan Singgahan,” tambah Miyadi.
Miyadi berharapa, semua saksi dan pendukung HUDANOOR setelah mencoblos di TPS masing-masing tidak langsung pulang. Tapi, harus menunggu hingga penghitungan selesai. Pihaknya, juga masih meragukan kenetralan sejumlah oknum PPS. “Saat membacakan surat suara harus diperhatikan betul. Jangan sampai lengah, karena bisa saja petugas yang membacakan surat suara bertindak curang,” tegas mantan Sekretaris IPNU Cabang Tuban itu.
Kecurangan itu diantaranya, perusakaan suara sah milik pasangan tertentu dengan menggunakan kuku. Sebelum pembacaan surat suara dilakukan harus dipastikan petugas yang membaca kukunya tidak panjang sehingga tidak bisa merusak surat suara. “Pokoknya semua kemungkinan kecurangan harus diantisipasi, jangan sampai lengah, sehingga terjadi kecurangan seperti pada 2006 lalu,” tandas Miyadi.
Hal yang sama juga disampaikan mantan Ketua Muslimat Cabang Tuban Hj Hanifah Muzadi. Ditandaskan, pihaknya meminta semua wargan Muslimat untuk mendukung dan memenangkan pasangan HUDANOOR. Sebab, pasangan ini tidak hanya mempertaruhkan partai pengusung saja, tapi, NU juga menjadi taruhannya. “Di belakang Pak Huda itu adalah NU, makanya pada 1 Maret harus menang mutlak,” tandas Hj Hanifah Muzadi. (ros)
sumber : kotatuban.com
selamat dan sukses atas dilantiknya H. Fathul Huda dan Ir.H.Noor Nahar Hussaein semoga menjadi kiblat bupati se indonesia.
PC. GP Ansor Tuban dan Kowina Tuban