Noor Nahar Husein, (Cabup/Cawabup Tuban 3 Kali) : Tidak Ada Dendam Politik dari Kami

| |

Noor Nahar Husein, (Cabup/Cawabup Tuban 3 Kali) : Tidak Ada Dendam Politik dari Kami
Calon wakil bupati Tuban periode 2011 – 2016 dari PKB, Ir. Noor Nahar Husein yang jadi saksi sekaligus pelaku sejarah dalam 3 kali pemilihan bupati Tuban angkat bicara tentang kenekatannya maju menjadi Kepala  Daerah dan wakil kepala daerah.
Jatuh bangun dalam pencalonan kepala daerah ini menurut Ketua PKB Tuban, mantan ketua NU sekaligus ketua Kadin Tuban ini, sama sekali tidak didasari oleh ambisi membabi buta atau haus kekuasaan. Berikut ini wawancara Noor Nahar di rumahnya :
Apa alasan Anda mencalonkan jadi bupati Tuban sampai 3 kali berturut- turut?
Salah bila orang mengira saya ambisius mencalonkan jadi Kepala Daerah di Tuban sampai 3 kali dalam kurun waktu 10 tahun ini. Tahun 2001, ketika itu saya jadi Ketua NU Tuban didorong oleh para Kyai dan warga Nahdliyin untuk maju jadi bupati. Juga oleh PKB partai yang dibentuk oleh NU. Tentu saja ini saya anggap sebagai amanah yang saya jalankan walaupun akhirnya saya dikalahkan oleh koalisi sendiri di DPRD Tuban.
Ketika itu pemilihan Kepala Daerah dan Wakilnya dipilih oleh DPRD. PKB (11 kursi) mencalonkan saya sebagai wakil bupati berkaolisi dengan PDIP (14 kursi) yang mencalonkan bupati Pak Slamet Susanto (PDIP). Di atas kertas kami pasti menang, sebab kami punya 25 suara dari 45 suara di DPRD Tuban.
Tapi apa yang terjadi, kami dikalahkan karena ada 10 orang pembelot yang memilih Haeny Relawati sebagai bupati karena menang dengan 30 suara di  dewan. Sakit hati kami ketika itu, ternyata karena perintah Bu Mega agar PDIP berkoalisi dengan PKB untuk memenangkan kursi bupati tidak digubris di daerah.
Lalu tahun 2006, saya maju lagi bersama PDIP yang diwakili Teguh Prabowo alias Go Tjong Ping. Waktu itu saya calon bupatinya, Pak Ping jadi wakil  bupati. Itupun saya maju karena menggantikan saudara Setyobudi yang tidak bisa maju (ditolak KPU Tuban) karena persoalan ijasah SD-nya. Semua tahu bahwa waktu pendaftaran tinggal 3 hari dan ketika itu calon yang paling siap berkas-berkasnya saya. Arsip-arsip tahun 2001 yang lalu masih saya file dengan baik.
Ketika itu PKB-PDIP Tuban solid dengan NONSTOP (Noor Nahar Husein – Tjong Ping). Tapi sekali lagi kami dikalahkan dengan angka yang tipis lagi-lagi oleh, Haeny Relawati. Kami kalah hanya sekitar 3,5% saja, selisihnya cuma 22.225 suara.
(Seperti yang pernah dimuat kotatuban.com : Dengan hasil pemungutan suara Pilkada tadi muncullah protes-protes keras dan akhirnya terjadilah kerusuhan yang menyebabkan terbakarnya gedung-gedung. Ketua Tim Kampanye Nonstop, HM.Miyadi serta Go Tjong Ping sempat dipenjara namun akhirnya dibebaskan karena di MA ia dinyatakan tidak bersalah dan bebas murni).
Lalu mengapa saya maju lagi pada tahun 2011 ini, karena saya kembali didorong oleh partai maupun oleh NU agar saya mencalonkan diri lagi. Semula kami ingin menggandeng PDIP lagi bahkan sudah kami buktikan ikut konvensi dan hasilnya orang sudah tahu semua.
Karena itu ketika Ketua NU Tuban, Pak Fathul Huda bersedia dicalonkan, maka saya yang semula calon bupati menjadi wakil bupati Tuban dari koalisi PKB, PPP, PBB, Gerindra.
Kesannya Anda tidak kenal putus asa?
Ya itulah background mengapa saya mau maju sampai 3 kali, yang mungkin tidak pernah dilakukan di sini. Tapi partai kami memintanya dan kami punya visi dan misi yang jelas dan menginginkan perubahan menuju Tuban  Makmur.
Ada cita-cita agar partai kami PKB dan NU bisa dihargai dan kami buktikan bahwa kami berdua bisa berbuat lebih baik. Pada program 100 hari pertama, bila nanti HUDANOOR terpilih jadi kepala daerah, maka langkah kondisi  politik dan perekonomian yang kami benahi dulu.
Kongkritnya?
Dari sisi politik kami tegaskan di sini kami tidak akan menggunakan management konflik. Tidak ada dendam politik seperti yang ditakutkan orang. Kami ingin membangun kebersamaan di Tuban.
Di DPRD Tuban kami akan membangun kerjasama dengan semua partai  (fraksi) dengan baik. Kami akan membuktikan akan menjadi pemerintah daerah (eksekutif & legislatif) yang kompak yang penuh dengan kebersamaan.
Di sektor ekonomi sangat jelas program kami yaitu mengangkat ekonomi kerakyatan yang targetnya meningkatkan income per kapita yang Rp 12 juta pertahun itu.
Pak Huda nanti yang mengurus hal-hal yang makro, yang besar-besar, sedang saya wakilnya akan menggarap yang kecil-kecil yang menyentuh rakyat kecil.
Untuk lapangan kerja kami akan datangkan investasi ke Tuban sebanyak-banyaknya. Saya punya teman banyak pengusaha dari berbagai daerah termasuk Jakarta. Kami akan datangi mereka dan mengajak menanam modalnya di Tuban.
Sumber daya alam dan sumber daya manusia di Tuban itu sebenarnya melimpah. Mulai pasir kuarsa, phospat, gas dan tambang lainnya. Tuban harus segera punya pelabuhan samudra (ekspor –impor) karena kedalaman air dan ombaknya yang memadai. Pasti nanti industri di Tuban tumbuh pesat berikut perekonomiannya. (as/sudra)

sumber : kotatuban.com

Posted by HudaNoor on 16.32. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Noor Nahar Husein, (Cabup/Cawabup Tuban 3 Kali) : Tidak Ada Dendam Politik dari Kami"

Leave a reply