Hudanoor : Reformasi Birokrasi Dan Buka Peluang Investasi

Bahkan, lanjutnya, pihaknya berjanji akan menangani perizinan dengan cepat tanpa berbelit-belit. Sepanjang aturan dan persyaratannya dipenuhi, izin akan mudah didapat. “Sehari pasti sudah jadi asal seluruh persyaratannya terpenuhi. Siapapun yang mengajukan, termasuk partner politiknya yang ikut berlaga di Pemilukada 2011,” tandasnya.
Setelah pelantikan nantinya, pasangan HUDANOOR akan melakukan reformasi birokrasi. Artinya, akan mengembalikan tanggungung jawab penuh kepada pejabat sesuai tupoksi masing-masing. “Bupati dan wakil bupati hanya akan memberikan pengarahan agar lebih mempertajam Tupoksi masing-masing,” tandasnya.
Bupati dan wakil bupati, lanjutnya, tidak akan mencampuri secara teknis. Pelaksanaan akan diserahkan sepenuhnya, sehingga pejabat maupun staf bisa mengembangkan ide dan kreasinya sehingga hasilnya bisa maksimal. “Kalau kita terlalu membelenggu, ide mereka tidak akan muncul. Karena yang ada hanya ketakutan,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya akan segera membukan peluang kepada investor yang akan berinvestasi di bumi Ronggolawe. Tuban ke depan harus nyaman bagi investasi. Karena dengan banyaknya investor yang melakukan usaha di Tuban peluang dan kesempatan kerja akan terbuka. “Ini juga sesuai program kami yang akan membuka 50 ribupeluang lapangan kerja selama kepemimpinan kami,” tambah Fathul Huda.
Menyinggung tentang kemiskinan yang relatif masih tinggi, pihaknya akan berupaya merubah mental warga masyarakat dengan melakukan berbagai proyek percontohan, utamanya di bidang pertanian. “Kalau tidak dengan contoh-contoh biasanya warga masyarakat itu enggan melakukan inovatif-inovatif,” sela cawabup Noor Nahar.
Berbagai program demi kemajuan Tuban itu tidak akan bisa dilakukan hanya oleh seorang bupati dan wakil bupati. Tetapi semua pihak harus terlibat, baik jajaran Muspida, seluruh pejabat di Pemkab Tuban maupun elemen masyarakat laiannya. “Kuncinya harus ada kebersamaan diantara kita semua,” tambah Fathul Huda. (ros)
sumber : kotatuban.com
Sumber gambar: khozanah.wordpress.com
Untuk mewujudkan cita-cita diatas, perlu dukungan dari birokrat yang secara langsung melakukan tugas pelayanan (Misal Perijinan). Oleh karena itu, para Birokrat di Tuban sudah bukan rahasia lagi kalau mereka terbiasa hidup dalam lingkaran jaringan Korupsi para pemimpin-pemimpin yang lama. Maka perlu ada perombakan yang significant agar cita-cita diatas bisa dilaksanakan segera dan dengan hasil yang lebih baik dari pelaksanaan-pelaksanaan pada periode kepemimpinan sebelumnya.
Banyak putra asli Tuban yang memiliki potensi untuk memberi pemikiran baru pada pelaksanaan pemerintahan di Tuban, semoga bisa mengambil manfaat dari kemampuan Putra Asli Tuban yang tidak kalam mumpuni dengan tokoh-tokoh pendamping pembangunan dari kalangan akademisi yang telah lama aktif mendampingi pembangunan di Tuban (Seperti para dosen dari Unair). Persoalanya hanya kurang ada kesempatan bagi Putra-Putri Asli Tuban yang berpotensi tersebut untuk mengaktualisasikan kemampuan yang dimilikinya.