Hasil Survei Elektabilitas Partai, LSI Tidak Akurat
JAKARTA – Warta Indonesia : Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan beberapa partai berbasis umat Islam elektabilitasnya dibawah 5 persen, dikritisi para petinggi partai tersebut. Diantaranya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzammil Yusuf yang mengatakan sudah terbiasa dengan hasil survei LSI selalu menjatuhkan partainya.
“PKS biasa diprediksi rendah oleh LSI, tapi toh hasilnya berbeda dan lebih tinggi. Itu sejak Pemilu 2004 dan 2009,” tukas Almuzammil Yusuf, Jum’at (7/1).
Menurut anggota Komisi II DPR ini, tidak ambil pusing dengan hasil survei LSI yang selalu jauh dari akurat. Justru yang dirasa lebih penting saat ini adalah bagaimana PKS terus melakukan konsolidasi untuk meningkatkan elektabilitas dan menjadi partai besar pada Pemilu 2014.
“Kita lakukan dengan tiga ujung tombak kerja partai. Yaitu, konsolidasi internal, kerja pejabat publik yang ada di legislatif dan eksekutif, serta kerja kader di grassroot,” ujar Almuzammil.
Senada dengan Almuzammil, Wasekjen DPP PPP, Romahurmuziy menegaskan buat apa mempercayai hasil survei yang tidak bisa dipercaya itu.
“Survei yang hasilnya tidak bisa dipercaya, kok masih saja diulang-ulang. Dari dulu metoda sampling-nya salah dan secara statistik tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Romy panggilan akrab Romahurmuziy.
Bahkan, Romy meminta LSI untuk jujur dengan membandingkan hasil survei sebelumnya.
“Dari sejak pemilu 1999, angka PPP di survei LSI tidak pernah lebih dari 3 persen. Tapi nyatanya pemilu selalu jauh lebih besar. Kalau LSI jujur, sandingkan dong angka prediksi dia sebelum pemilu dengan hasil pemilu mulai dari 1999. Kalau angka yang salah itu terus diulang-ulang, kegiatan itu tidak lebih dari pelacuran intelektual,” tegas Romy.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan diumumkan Kamis kemarin (9/1) di Kantor LSI, elektabilitas PKS cuma 4,6 persen, berada di bawah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki elektabilitas hingga 4,8 persen. Sedangkan elektabilitas PPP cuma 2,3 persen. (fwaz-Warta Indonesia)
Sumber : http://warta-indonesia.com