Kampanye HUDANOOR Dihadiri Petinggi Partai Dan Para Kyai
Ribuan warga ‘tumplek blek’ membanjiri lapangan Desa Lajukidul, Kecamatan Singgahan. Warga yang datang dari wilayah Tuban selatan (Soko, Parengan, Singgahan, Bangilan, Senori, Jatirogo dan Kenduruhan) itu memberikan dukungan penuh untuk memenangkan pasangan HUDANOOR.Sejak awal mereka selalu mengelu-elukan pasangan yang dianggap mampu membawa Tuban lebih baik itu. Meski terik matahari menyengat, mereka tak beranjak dari lokasi kampanye. Apalagi, sesekali mereka dihibur dengan lantunan suara emas Gita KDI yang merupakan kader PKB.
Diperkirakan lebih dari 10 ribu massa dan simpatisan HUDANOOR memadati lapangan Lajukidul untuk menyaksikan dari dekat sosok pasangan yang menjadi idola mereka.
Kampanye perdana juga dihadiri Sekjend DPP PKB Imam Nahrowi, Anggota DPR RI Ana Muawanah dan sejumlah petinggi DPP Gerindra ikut hadir. Selain itu, hadir pula KH Ali Masyhuri atau Gus Ali dari Tulangan, Sidoarjo dan KH Abdul Gofur selaku pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan.
Selain sejumlah kiai dan tokoh masyarakat, kampanye akbar pasangan HUDANOOR huga dipenuhi kaum perempuan dan pemilih pemula. Bahkan, saat sejumlah artis melantunkan lagu-lagu bernuansa islami, pemilih pemula itu langsung berjoget ria melampiaskan dukungannya pada pasangan yang berjanji akan mengembalikan penghasilannya kepada warga masyarakat. “Kami akan kembalikan penghasilan dari jabatan bupati dan wakil bupati untuk kepentingan ummat,” tutur cabup Fathul Huda.
Antusiasme warga untuk menghadiri kampanye pasangan HUDANOOR sudah tampak sejak pagi hari. Meski kegiatan kampanye baru dimulai selepas Dluhur, namun, simpatisan dan pendukung HUDANOOR sudah mulai berdatangan sejak pagi hari. “Saya datang sudah sejak pagi tadi mas, rombongan bersama keluarga,” terang Sudirman warga Jatirogo.
Diwarnai Keributan

Ratusan petugas keamanan yang berjaga di lokasi terlihat kewalahan menangani keributan ini. Beberapa kali, petugas harus terjun ke tengah kerumunan massa untuk membubarkan perkelahian para peserta kampanye. Tapi, tawuran tetap saja terulang.
Bahkan, seorang peserta yang diduga menjadi provokator tersebut sempat diamankan oleh petugas. Namun, pemuda tersebut kembali dilepaskan setelah acara selesai.
Beberapa simpatisan dan warga setempat mengaku menyayangkan peristiwa ini. Di saat semua pihak berharap Pemilukada berlangsung aman, malah ada sejumlah warga yang nekat berbuat anarkis hanya gara-gara saling senggol saat berjoget bersama.
“Setiap ada orkes dangdut, selalu saja terjadi keributan. Sampai-sampai, saat kampanye seperti ini juga tetap saja ada tawuran,” kata Tono, salah satu warga di lokasi kampanye. (ros/ik/bd)
sumber : kotatuban.com