HUDANOOR Layani Rakyat dengan Empat Pilar

| |

Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) H. Fathul Huda dan Noor Nahar Hussain (HUDANOOR) jika nanti terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tuban dalam menjalankan roda pemerintahannya bakal mengembangkan empat pilar yang bermuara pada  kesejahteraan, kedamaian, mapan dalam urusan ekonomi dan sehat jasmani dan rohani.
Menurut cabup HUDANOOR, Fathul Huda, empat pilar kepemimimpinan yang bakal memberikan landasan pemerintahannya itu meliputi, pilar tasamukh, twassuth, tawazun dan i’tidal.
Tasamukh atau toleransi merupakan pilar kepemimpinan yang harus dikembangkan. Dengan tasamukh akan memunculkan kebersamaan. “Kita hidup di alam kemajemukan harus memiliki toleransi terhadap lintas agama, etnis, golongan maupun lintas partai,” tegas Fathul Huda dalam sebuah pembicaraan.
Dengan tasamukh akan memunculkan kehidupan penuh damai. Kedamaian itu merupakan  sumber untuk berbuat lebih produktif. Sebab, jika hati ini tidak damai maka tidak ada keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Akibatnya, apa pun pekerjaan yang dilakan tidak bisa maksimal hasilnya. “Ya karena, ada konflik batin itu,” tandas Fathul Huda.
Pilar kedua, yakni, tawassuth atau moderat. Dalam menjalankan roda pemerintahan nantinya, tidak akan dilakukan dengan cara-cara ekstrim dan tidak terlalu lunak. Tidak akan memaksakan kehendak apalagi memaksa bawahan dengan kekuasaannya untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan. “Sebagai pimpinan harus menghargai bawahan, sehingga bawahan akan menghormati atasan,” tutur Fathul Huda.
Hubungan antara bawahan dan atasan merupakan hubungan keharmonisan. Ketaatan bawahan kepada atasan bukan dilandasi rasa ketakutan, tapi, kebenaran. Jika itu semua terjadi secara tidak langsung menghilangkan sekat antara atasan dan bawahan. “Atasan harus menghargai bawahan dan bawahan menghormati atasannya. Ini baru harmonis, tidak ada rasa takut tertekan dalam menjalankan tugas,” papar tokoh kelahiran Desa Talun, Kecamatan Montong itu.
Selanjutnya, pilar ketiga adalah tawazun atau koordinasi. Dalam menjalankan roda pemerintahannya akan selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Budaya ‘dumeh kuasa’ tidak akan dilakukan. Sebelum mengambil keputusan, instansi lain harus diajak berbicara. Sehingga, keputusan itu bisa diterima semua pihak dan jika ada resiko merupakan resiko bersama. “Kalau ada masalah pasti semua akan memberikan saran solusinya,” tandasnya.
Prinsip keempat adalah i’tidak atau keadilan. Pemerintah atau pimpinan harus mampu memberikan rasa keadilan kepada semua orang yang mejadi tanggungjawabnya. Dengan adanya keadilan akan menumbuhkan suasana kerja yang kondusif, tidak ada monopoli. Atasan memiliki tanggungjawab sendiri, begitu juga staf masing-masing memiliki tanggungjawab sendiri. Tanggungjawab ini harus dibagi dan dijalankan dengan penuh rasa keadilan. “Kalau sudah begini tidak ada rasa iri hati, semua dilakukan dengan penuh tanggungjawab,” imbuhnya. (Adv/*)

Posted by HudaNoor on 07.06. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "HUDANOOR Layani Rakyat dengan Empat Pilar"

Leave a reply