Bambang Sutikno (Tim Campursari), Kader Golkar Yang Bantu HUDANOOR

| |

Siapa di balik kemenangan telak HUDANOOR dalam Pemilukada Tuban?
Satu di antara tim suksesnya adalah kader Golkar Tuban, Bambang Sutikno. Ketua Tim Campursari yang tahun 2006 adalah Tim Sukses pasangan Haeny Relawati dan Lilik Suharjanto (kini bupati/ wakil bupati Tuban).
Kepada kotatuban.com, tokoh ini menuturkan bagaimana tim yang terdiri dari berbagai unsur ini mendulang suara di hampir seluruh kantong-kantong Golkar di Tuban.
Berikut ini wawancara mantan anggota DPRD Tuban dan pengurus Golkar yang dalam Pemilukada Tuban 1 Maret yang lalu,  ‘untuk sementara menyeberang’ ke jago PKB :
Sebagai kader mengapa Anda tidak mendukung calon Golkar?
Sejak awal saya ini tidak di-wongke (dihargai) di partai Golkar Tuban. Sebagai kader Golkar saya tidak dihargai oleh pengurus bahkan ketika diusulkan jadi salah satu tim sukses Kristiawan dan Haeny Relawati (TANI), nama saya dicoret tanpa alasan yang jelas.
Sejak itu saya merasa ini organisasi mau dibawa kemana dan saya mempertanyakan ke DPD dan DPP Golkar. Saya ingin tetap membesarkan Golkar dan ingin menyelamatkan Golkar tetapi bagaimana caranya kalau saya tidak terlibat politik secara langsung.
Saya lalu minta pertimbangan pengurus propinsi dan pusat dan mereka mendukung cara saya, karena saya punya misi. Saya ke Pak Martono, ketua Golkar Jatim, okey okey saja. Bahkan di depan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie (di Hotel Hyatt/Surabaya Hotel) ketika beliau menghadiri Harlah NU akhir bulan lalu, saya mendapat ‘lampu hijau’.
Bagaimana ceritanya Anda bisa masuk ke HUDANOOR?
Saya bertemu Pak Fathul Huda dan sempat berdiskusi dengan calon bupati yang diusung PKB, PPP, Gerindra, dan PBB ini. Ternyata saya punya visi dan misi yang sama dengan beliau bahkan dalam langkah politik dan strategi, saya satu pikiran.
Ketika Pak Huda melakukan sosialisasi ke masyarakat berpidato bahwa dirinya ingin netral dan menegaskan bawa dia bukan orang partai, saya mendukung penuh pernyataan itu dan saya ikut mendorong Pak Huda agar bicara seperti itu di tiap kesempatan sehingga bisa diterima di mana-mana. Orang NU ada di PKB, ada di Golkar, ada di warna apa saja. Ungkapan beliau itu seperti Traktat Madinah bahwa di satu kota ini bisa dihuni oleh siapa saja dan di kota ini suku apapun, golongan apapun bisa diterima. Dan ini akan diberlakukan di kabupaten Tuban.
Di mana saya harus bergerak agar tidak berbenturan dengan tim inti lainnya di bawah komando koalisi, H Miyadi? Jawabnya saya adalah tim campur sari yang berada di luar tim lainnya seperti Laskar Pelangi dan tim lainnya. Tim yang terdiri dari berbagai aliran dan golongan termasuk menggarap kader Golkar yang saya bina belasan tahun.
Kami terdiri dari tim budaya campur sari, Sindir, tim LSM, tim paranormal, dan tim-tim yang di luar jalur NU. Jadi istilahnya Tim Campur Sari ini menggarap orang orang khusus, komunitas yang tidak diperhitungkan yang ternyata jumlahnya cukup banyak.
Dan sudah barang tentu kader-kader Golkar yang menginginkan perubahan termasuk barisan kepala desa yang disinyalir pernah diciderai dan mantan kepala desa yang tentu saja mereka ini adalah mantan petinggi yang punya massa yang cukup besar.
Ada yang bilang ini dendam pribadi dan Anda cari imbalan?
Sama sekali tidak. Saya jamin 100 % bukan dendam pribadi dengan pengurus Golkar Tuban. Saya ingin menyelamatkan Golkar yang sangat saya cintai walau orang merasa aneh berjuang demi Golkar kok lewat kendaraannya orang lain dan tidak mendukung calonnya sendiri. Seperti saya katakan tadi, saya sudah bicara dengan pengurus Golkar propinsi dan mereka penuh pengertian dengan perjuangan saya.
Saya sudah dapat surat peringatan bahkan saya tidak takut dipecat karena pemecatan ada prosedurnya dan saya akan mengadakan pembelaan, bahkan saya juga sudah siapkan surat pembelaan dengan alasan-alasan yang sesuai aturan partai, dengan kode etik maupun kepatutan partai.
Cari imbalan? Begitu saya didatangi oleh Pak Huda dan timnya ke rumah, saya minta waktu seminggu dan mengajukan syarat siap membantu dengan alasan-alasan tadi.
Pak Huda ternyata mengiyakan syarat saya tadi dan  sampai saat ini (8 Maret, red), justeru saya mengeluarkan biaya sendiri untuk operasional kampanye dan lainnya. Saya menggadaikan BPKB mobil teman serta urunan (patungan) biaya dengan teman-teman Tim Campursari dan saya berjanji akan menggantinya. Pak Huda tentu tidak tinggal diam.
Cari jabatan? Saya ini sudah waktunya pensiun, bisa jadi apa di birokrasi. Saya hanya ingin minta izin ke Pak (calon) Bupati Huda agar saya bisa tetap membesarkan Golkar dan menjaga Golkar Tuban (walau misalnya dari luar) sebagai partai yang membesarkan saya dan sedikit banyak saya juga ikut membesarkannya ketika Pilkada Tuban dan Pileg. Sebagai kepala daerah, bupati adalah Pembina semua partai, semua golongan dan semua masyarakatnya.
Tak akan ada dendam politik?

Saya jamin tidak. Maksudnya nanti dari DPRD Tuban? Saya akan melobi kepada sochib saya agar proporsional. Kami akan menyarankan kepada Pak Huda dan Noor Nahar (calon wakil bupati yang juga Ketua PKB Tuban) agar hak-hak anggota dewan segera direalisir, contohnya tentang hak perumahan dan kesejahteraan mereka diperhatikan.
Pendekatan professional dan proporsional akan kami coba jelaskan kepada calon bupati dan kepada teman-teman di dewan. Saya sebagai mantan anggota dewan bisa mengerti apa kebutuhan mereka, khususnya penghargaan mereka sebagai wakil rakyat. Yang merupakan bagian dari pemerintah daerah (Eksekutif dan Legislatif) dalam menentukan anggaran belanja daerah termasuk kesejahteraannya.
Apa harapan Anda dari Huda-Noor terhadap Tuban?
Saya sudah baca statement Pak Noor Nahar akan jadi ‘Perdana Menteri-nya’ Pak Huda dan ini bagus dalam pembagian tugas dan menghargai wakilnya sesuai Undang-undang pemerintahan daerah. Saya berharap ekonomi kerakyatan harus direalisir pada 100 hari   pertama menjadi kepala daerah dan wakilnya. Menjadi pelindung dan Pembina bagi semua golongan masyarakat, mereka bukan hanya milik orang NU atau PKB, tetapi milik semua golongan.
Dan saya sebagai kader, sikap Golkar harus mendukung pemerintahan yang sah. Dan ini harus dibuktikan oleh partai golongan karya, karena Pemilukada bukan tujuan utama. Yang jadi tujuan utama adalah kesejahteraan masyarakat.(as)
sumber : kotatuban.com

Posted by HudaNoor on 19.08. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Bambang Sutikno (Tim Campursari), Kader Golkar Yang Bantu HUDANOOR"

Leave a reply