Pasar dan Stadion Olahraga Jadi Prioritas

“Sesuai komitmen kami, bersama Pak Huda, kami akan membangun dan mengembangkan pasar desa maupun pasar pemda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Demikian halnya untuk membangun sektor olahraga, kami akan membangun stadion representatif untuk olahraga prestasi sebagai kebanggaan masyarakat Tuban,” kata Ir. Noor Nahar kepada kotatuban.com.
Sebenarnya prioritas lainnya adalah melanjutkan pembangunan Islamic Centre, namun yang lebih mendesak adalah membangun kebanggaan masyarakat Tuban yaitu membangun stadion yang bisa multi fungsi yang bisa digunakan kegiatan olahraga prestasi maupun kegiatan kemasyarakatan lainnya.
“Kita sudah punya masjid Agung yang memadai dan masjid ini bisa dimanfaatkan juga sebagai pusat studi dan pengembangan Islam sambil menunggu Islamic Centre yang nantinya juga dilanjutkan pembangunannya,” katanya sambil menyebut nantinya Masjid Agung akan menjadi satu kesatuan dengan Makam Sunan Bonang, Aloon-aloon dan Pendopo kabupaten.
Diakui, pemerintahan bupati/wakil bupati terpilih Fatul Huda dan Noor Nahar dalam pembangunan kabupaten Tuban setidaknya baru bisa tancap gas setelah RAPBD 2011-2012 disahkan DPRD Tuban bulan Juni ini. Karena itu pasangan yang memenangkan Pemilukada 1 Maret lalu itu akan betul-betul memprioritaskan pembangunan ekonomi kerakyatan lebih dahulu.
Noor Nahar menyebut dengan mepetnya anggaran yang akan disahkan oleh Dewan dan baru bisa dijadikan Perda setelah melalui persetujuan Gubernur Jatim, secara langsung maupun tidak akan mempengaruhi kecepatan pembangunan.
“Nantinya setelah anggaran beberapa bagian terpakai kami bisa mengajukan perubahan anggaran keuangan (PAK) untuk mengejar ketinggalan anggaran APBD,” katanya sambil menyebut kalau dihitung prosesnya RAPBD bisa diperdakan sekitar bulan Agustus atau September. Namun Noor berharap bisa lebih dipercepat.
Ditanya banyaknya PR yang ditinggalkan oleh kepala daerah yang terdahulu, Noor menunjuk Pasar Besar yang bermasalah dengan Kharisma Bengawan Solo (KBS) dan sub kontraktornya, PT Hutama Karya (HK) nanti akan betul-betul diselesaikan secara hukum.
Pasar Besar Tuban yang dibangun di atas tanah 10 hektar lebih dan akan memakan dana Rp 32 milyar lebih itu akan dilanjutkan dengan pertimbangan investasi dan bisnis. “Jadi HK kami ajak bicara, kalau tidak sanggup akan diambil alih sendiri oleh Pemkab,” tambahnya.(as)
sumber : kotatuban.com