TEAM CAMPURSARI HUDANOOR ADAKAN TASYAKURAN

| |


TUBAN, Bertempat di Jl Pramuka II/6  belakang wartel Trubus, semalam Selasa tanggal 5 April 2011 team sukses Hodanoor yang tergabung dalam team campursari sukses adakan tasyakuran. Tidak kurang dari 600 orang hadir pada acara tersebut tadi malam. KH. Fathul Huda didampingi Wabub terpilih Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si memberikan sambutan pada acara tersebut. Group Campursari Grebeg Budoyo pimpinan  Arisman  beserta waranggono  antara lain : Indra Rukmana, Winarsih, Sri Atmini, Sukarti dan para seniman seniwati yang tergabung dalam team sukses Campursari ikut memeriahkan acara semalam. Noor Nahar Hussein tampak hadir terlebih dahulu. Gending Pambuka Suroyudo tersaji mengawali acara pada pukul  19.45 WIB.
Bambang Sutikno, B.Sc., SH. Selaku koordinator dalam sambutannya menyampaikan bahwa team campursari merupakan team yang terdiri dari komunitas yang beaneka ragam. Mereka adalah simpatisan HudaNoor yang terdiri dari pesiunan, keluarga pendidik, para pedagang, pepabri, PP POLRI,  PWRI.  
Dalam sambutannya Sutikno berkelakar menyampaikan bahwa sekarang tidak perlu ragu dan takut takut  menghadiri undangan karena ini bukan lagi kampanye, tetapi tasyakuran. Kilahyna. Dalam sambutannya Sutikno merasa puas atas perjuangan bersama sehingga HudaNoor dapat mencapai kemenangan mutlak. Hadir dalam acra tersebut juga beberapa anggota DPRD Kabupaten Tuban, aktifis LSM DPPNRI dan LPPNRI, Muspika, Lurah Sidorejo, team pemenangan HudaNoor serta kerabat Bupati dan Wabup terpilih.
            KH. Fathul Huda pada saat menyampaikan sambutan didampingi Wabub terpilih menyampaikan terima kasih kepada seluruh pendukungnya terutama yang tergabung dalam team campur sari atas perjuangannya, sehingga bisa meraih kemenangan mutlak. Huda berharap bahwa dengan banyaknya tasyakuran yang terus menerus hingga tanggal 14 April, adalah pertanda awal yang baik.  “ Ini mudah-mudahan  awal yang baik,  bahwa dalam pemerintahan ini diawali dengan bersyukur, dan dalam kedamaian “, jelasnya. Masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Tuban adalah masyarakat campursari yang terdiri dari bermacam macam golongan dan suku , agama dan etnis, oleh karenanya Huda mewanti-wanti agar kelak jangan ada cemburu kalau ia sewaktu waktu sedang berada disalah satu kelompok masyarakat, agama, golongan secara berganti ganti. “Jangan cemburu baju hijau, jika kelak saya berbaju kuning. Dan jangan cemburu baju kuning kalau kelak saya berbaju hijau “. Katanya sambil tertawa . Bahkan ia berpesan kepada para Kyai jangan cemburu dan harap memaklumi kalau saya suatu saat berada di waranggono, sambil tersenyum. Sebaliknya Huda berpesan kepada para artis dan waranggono juga jangan cemburu bila suatu saat berada bersama-sama dengan para qori’ dan qoriah, sambil menoleh dan tertawa kepada para waranggono yang ada di panggung. Pada bagian lain juga disampaikan “ Kalau dulu ada semboyan kehormatan adalah segala galanya, sekarang saya rubah bahwa….kebersamaan adalah segala galanya “ , jelasnya yang langsung disambut tepuk tangan hadirin. Pegawai jangan ada lagi yang merasa tertekan, himbaunya agar bisa bekerja lebih produktif. “Kami akan mengambil jarak yang sama terhadap berbagai kelompok komunitas dan etnis agar masing masing komunitas dapat berjalan secara kondusif “, selanya. Disampaikan juga kelak di Tuban tidak akan ada bangunan baru, monumen baru, pembongkaran bangunan yang sudah jadi(maksudnya renovasi gedung yang dirasa sudah baik ), karena kedepan dia akan lebih mementingkan pembangungan supra struktur. Dalam kesempatan itu juga disampaikan sebagai awal pemerintahan akan melakukan reformasi birokrasi demi mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih cepat dan ramah. Yang pertama, katanya, akan melakukan reformasi diri sendiri.  Sebagai contoh akan membiasakan bersepatu dan bercelana guraunya. Serta membiasakan pidato dengan memakai teks agar tidak ngelantur, selorohnya. Juga kelak akan melakukan orientasi kedesa, sehingga kesejahteraan bisa segera dicapai bersama, tidak sekedar lipstik (maksudnya pemoles bibir ) jelasnya mengakhiri sambutannya.
            Acara dilanjutkan dengan menampilkan gending-gending campur sari serta selingan lawak pasangan Timbul dan Bebek yang juga berasal dari Tuban. Dalam lawakannya pasangan Timbul-Bebek banyak menyindir penyimpangan yang terjadi seperti ingin menjadi PNS harus membayar Rp. 80 juta….yang dirasa berat bagi orang kecil. Pasangan HudaNoor baru beranjak meninggalkan tempat setelah menikmati acara tersebut hingga pukul 23.00. Sebagai pembaca do’a adalah pengasuh Pondok Perut Bumi KH. Subchan. Acara dilanjutkan dengan langen tayub dan berakhir hingga pukul 03.00 pagi. (WS)        


Posted by HudaNoor on 15.25. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "TEAM CAMPURSARI HUDANOOR ADAKAN TASYAKURAN"

Leave a reply