Bupati Huda Santuni Korban Perahu Tenggelam
Keprihatinan Pemkab Tuban atas musibah terbaliknya perahu di Kanor Bojonegoro yang membawa korban meninggal 10 orang dan semuanya adalah warga Tuban ditunjukkan dengan kehadiran Bupati Fathul Huda bersama sejumlah pejabat dan anggota DPRD Tuban berta’ziah di rumah duka.
Selain menyampaikan ucapan bela sungkawa, Bupati Tuban juga memberikan santunan kepada warga yang menjadi korban terbaliknya perahu di Bengawan Solo tersebut.
“Kami juga akan segera berembuk dengan camat maupun instansi terkait agar masalah ini tidak terulang lagi,” terang Bupati Fathul Huda saat melakukan ta’ziah di rumah Kayat salah satu korban meninggal di Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko.
Bupati Fathul Huda yang baru dilantik pada 20 Juni lalu juga akan segera membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selama ini Tuban belum memiliki lembaga yang menangani masalah bencana alam. “BPBD perlu dibentuk agar setiap bencana bisa ditangani secara koperehensif,” tutur Fathul Huda.
Untuk mengawali program itu, pihaknya bakal mengumpulkan camat yang wilayahnya terdapat aliran Bengawan Solo. Karena selama ini mereka menjadi langganan bencana banjir luapan Bengawan Solo. Daerah Tuban yang memiliki aliran Bengawan Solo, yakni, Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang.
“Para camat itu kita ajak berembuk untuk penanggulangan benacana di wilayahnya,” imbuh lelaki yang juga mantan Ketua PC NU Tuban itu.
Dalam kesempatan itu Bupati Fathul Huda juga memberikan tausiyah kepada keluarga Kayat dan Sanadi. Dari keluarga Kayat yang menajadi korban sebanyak lima orang termasuk Kayat. Sementara keluarga Sanadi yang meninggal sebanyak 3 orang.
“Ini cobaan, hanya pasrah dan sabar, semuanya akan kembali kepada Allah. Karena Dia yang memiliki semuanya. Manusia hanya diberikan amanat. Bersedih itu wajar, tapi, janganlah berlebihan. Semuanya harus disandarkan pada ketentuan Allah,” ungkap Bupati Huda di hadapan kedua keluarga yang tengah berduka itu.
Sementara itu menurut Wakil Ketua DPRD Tuban Go Tjong Ping, dalam wkatu dekat yang bisa dilakukan Pemkab Tuban agar tidak timbul korban lagi adalah memberikan bantuan alat pelampung. Menghentikan penyeberangan dengan perahui jelas tidak mungkin dilakukan, karena merupakan kebutuhan warga masyarakat. “Kami mengusulkan agar setiap pengusaha penyeberangan diberikan bantuan alat pengapung,” tutur Go Tjong Ping. (ros)