SETELAH FATWA KIAI ITU DIPATUHI

| |




SETELAH FATWA KIAI ITU DIPATUHI
Setelah mematuhi fatwa kiai, dan melaksanakan perintah Allah SWT, Fathul Huda akan mengembangkan empat kultur dalam kepemimpinannya, yaitu tentang kesejahteraan, kedamaian, mapan dalam urusan ekonomi, sehat jasmani dan rohani. Inilah penuturannya :

TASAMUKH
Ada empat kultur yang akan saya kembangkan, yang pertama adalah Tasamukh atau toleransi. Artinya saya tidak akan mengembangkan budaya atau manajemen konflik. Yang akan saya kembangkan adalah manajemen kebersamaan, yakni toleransi lintas agama, lintas golongan, lintas etnis, lintas partai, dalam urusan muammalat dan muasyarah.
Sedangkan lintas agama terbatas pada pergaulan. Interaksi dalam urusan aqidah jelas, yaitu lakum dinukum waliadiin. Untukmu agamamu, untukku agamaku. Tapi untuk urusan muammalat, kita dengan siapapun selalu harus saling hormat menghormati. Dengan hidup tasamukh inilah yang akan membuat kehidupan kita penuh damai. Kedamaian itu adalah sumber untuk berbuat lebih produktif. Kalau orang itu tidak damai, otak kanan dan kirinya tidak seimbang, akibatnya hasilnya tidak maksimal, karena akan disibukkan dengan konflik-konflik.
Kemudian untuk kesejukan ini, pimpinan dan bawahan itu tidak ada sekat. Jadi yang dibangun adalah hubungan harmonis, jangan sampai antara bawahan dan pimpinan itu seperti kucing dan tikus. Sehingga bawahan merasa tertekan, dan bawahan itu kerja karena ketakutan. Kerja seperti ini tidak akan memberikan kesejukan dan kedamaian di lingkungan karyawan itu sendiri.
Antara bupati dan kepala dinas, antara bupati dan staf, antara bupati dan kasie. Tidak ada kamus harus “ngapu rancang”. Harus kita ciptakan suasana rileks. Dengan rileks orang akan mempunyai inovasi, karena tidak merasa jadi robot. Namun bukan berarti bisa bertindak sebebas bebasnya, semua ada aturan dan harus disiplin dengan aturan ini.
Supaya pemerintah itu bersih, maka perlu adanya tertib administrasi, kita harus war’, yakni kalau memang bukan haknya jangan sampai digunakan. Jadi kerja bukan karena bupati, disiplin bukan karena bupati, tapi karena aturan. Yang paling penting adalah, bahwa dirinya merasa diawasi oleh yang menciptakan orang, yaitu Allah SWT. Kerja beginilah nantinya yang akan menjadikan semua efektif dan produktif.
Dengan kedamaian antar lintas tadi, akan tercipta hidup guyub dan penuh damai. Ini adalah salah satu yang harus kita perjuangkan.

TAWASSUTH
Tawassuth artinya moderat, tidak ekstrim kanan dan ekstrim kiri, tidak terlalu bebas tapi tidak ekstrim. Kita ini hidup di Negara Bhineka Tunggal Ika, harus menghargai dan menghormati budaya dan kultur orang lain dan tidak ekstrim pada satu kultur. Jangan ekstrim, jangan punya pikiran semua harus sesuai dengan hati kita saja.

TAWAZUN
Tawazun artinya selalu mengadakan kordinasi melalui jalur-jalur atau mekanisme yang sudah ditentukan agar bisa diterima oleh semua pihak. Jadi tidak ada otoriter, tidak ada yang memaksakan kehendak, tidak ada yang namanya “pokok’e”. jadi semua harus dikoordinasikan dengan semua lembaga yang terkait dalam mengambil keputusan.

I’TIDAL
I’tidal adalah keadilan. Jadi disini semua saja harus kita perlakukan adil, tidak ada yang memonopoli, tidak ada nepotisme, tidak ada memfasilitasi golongan, kalau ada sesuatu harus dibagi rata. Maka dengan prinsip ini kita akan menemukan kedamaian.

Posted by HudaNoor on 11.25. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "SETELAH FATWA KIAI ITU DIPATUHI"

Leave a reply